Thursday, August 17, 2006

Israel Bertentangan dengan Ajaran Yahudi

kamis, 17 Agustus 2006 - 11:39:54 WIB
Rabi Yahudi di AS menilai negara Israel sangat bertentangan dengan agama Yahudi. Sementara itu, berita lain menyebutkan, Israel menyembunyikan data pasukannya yang tewas di Libanon


Hidayatullah.com--Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita IRNA, Ketua Organisasi Yahudi Anti Zionis di AS, David Wice menyatakan, para rabi Yahudi di seluruh dunia takut untuk mengemukakan pernyataan ini. Wice mengatakan, "Kami yakin Israel akan hancur. Seperti disebutkan dalam Kitab Taurat bahwa segala hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan tidak akan bertahan lama, begitu ujarnya.

Wice juga menyatakan, "Para pengikut Yahudi dan Islam selama ratusan tahun terbukti dapat hidup berdampingan tanpa memerlukan peran PBB dan lembaga-lembaga sebagai penjaga HAM." Buktinya keberadaan pemeluk agama Yahudi di sejumlah negara, termasuk Iran dan Iraq, yang dapat hidup tenteram tanpa ada gangguan. Wice menandaskan, "Masalahnya tidak terletak pada agama itu sendiri, namun pada ideologi dan pemahaman yang disalahgunakan kelompok Zionis yang menyetarakan anti-Zionis dengan anti-Semitisme.

Wice menyinggung makar Zionis di sejumlah negara Islam dalam rangka menyulut perang saudara. Dijelaskannya bahwa kelompok Zionis meledakkan sinagog di negara-negara Arab, dan orang-orang Arab yang dituding sebagai pelakunya.

Sembunyikan Data

Sementara itu, radio Iran, IRIB juga menyinggu tentang Israel yang menyembunyikan data-data korban dipihak Yahudi yang menjadi korban oleh Hizbullah.

Sumber-sumber terpercaya mengumumkan, ada 430 serdadu Zionis yang tewas, 130 tank Merkava hancur di tangan para pejuang Hizbullah dalam pertempuran selama kurang lebih sebulan.

Sementara sumber-sumber resmi Israel hanya mengakui sekitar 117 saja serdadunya yang tewas. Menurut IRIB, AS dan Zionis sengaja tak mengumumkan data kongkret korban tewas di pihak militer Israel. Hal ini dilakukan dalam ranga melanjutkan perang urat syaraf, tulisnya. [cha, berbagai sumber]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home