Tuesday, August 08, 2006

“Bom Boikot”, Yang Benci Tapi Dirindu [2]

Selasa, 08 Agustus 2006 - 14:05:23 WIB
Banyak perusahaan ikut andil membantu Yahudi-Israel yang akhirnya digunakan membunuh rakyat Palestina. Sebagain, atas dukungan kita [edisi 2]


Dear Pelanggan Starbuck,

Pertama dan seterusnya saya ingin berterima kasih anda semua telah menjadikan Starbucks menjadi perusahaan besar dengan lebih dari 90.000 pekerja, 9.700 counter, dan 33 juta pelanggan per minggu. Tiap latte dan mocchiato yang anda minum di Starbucks memberikan sebuah kontribusi untuk mendekatkan aliansi antara Amerika dan Israel...

Tanpa anda, para pelanggan yang tercinta, kami tidak akan mampu mencapai ratusan juta dollar per tahun untuk melindungki warga negara Israel dari serangan teroris dan mengingatkan setiap oran g Yahudi di Amerika untuk mempertahankan Israel
..................

Jadi di lain waktu jika kamu ingin ngopi di counter Starbucks, tolong diingat bahwa dengan setiap cangkir yang kamu minum di Starbucks, seseungguhnya kamu sedang membantu sebuah misi yang berharga.


Tertanda
Howard Schultz
Chairman & Chief Global Strategist
Starbucks Coffee Stores


***

Hidayatullah.com--Surat pengakuan mengatasnamakan pemilik Starbuck Cofee, Howard Schukltz ini tiba-tiba beredar di mana-mana, melalui situs internet. Entahlah, apakah surat ini benar-benar pengakuan asli penulis atau tidak. Andaikata tidak, boleh jadi, surat ini dibuat karena keterlibatan restoran internasional itu atas dukungannya kepada penjajah bernama Zionisme-Israel.

Di tengah ribuan orang, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi korban pembantaian keji Israel, ajakan boikot digelar di mana-mana.

Beberapa saat yang lalu, lima negara Arab melakukan kampanye untuk memboikot barang-barang produksi Amerika dan Yahudi. Termasuk diantaranya; Starbucks Coffee, Perusahaan Nestle (makanan dan susu), Coca-Cola (minuman ringan), Johnson & Johnson (produk bayi) dan outlet Burger King. Di Beirut, para aktivis menyebarkan selebaran di empat toko-tokoh Starbucks yang ada di kota, sembari menempelkan rincian pernyataan Howard Shultz yang dinilai sangat membela Yahudi dan pro-Israel.

Kenyataannya, kedai kopi internasional dengan lebih dari 90.000 pekerja, 9.700 counter (sebagian data menyebut hanya 4.709), dan 33 juta pelanggan per minggu ini memang tak bisa dikesampingkan dengan kalangan Yahudi-Israel yang kini sedang membantai rakyat Palestina dan Libanon.

Catat saja, sekitar 1998, ia ia mendapat penghargaan "The Israel 50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award" dari The Jerusalem Fund of Aish HaTorah. Penghargaan itu diberikan atas jasanya mendukung Zionisme dan mempromosikan kedekatan antara Amerika Serikat dan Israel. Kabarnya, Starbucks berencana memiliki total 20 kedai yang beroperasi di seluruh Israel.

The Jerussalem Fund of Aish HaTorah dikenal sebagai lembaga donor yang menyumbangkan dana untuk kebutuhan tentara Israel, dikepalai oleh Menteri Transportasi Israel dan mantan Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz.

Dalam pidato politiknya di Seattle, Amerika tahun 2002, Schultz secara terang-terangan menyalahkan pemimpin Palestina kala itu, Yasser Arafat yang dianggapnya “tidak becus” memimpin Palestina. “Mereka tidak melakukan tugas apapun untuk menghentikan terorisme,” ujarnya.

Bahkan Gideon Meir, juru bicara Kementerian Israel, memuji-muji pernyataan Schultz atas bantuannya kepada para pelajar dan mahasiswa di Amerika di sebuah forum Yahudi-Amerika di Seattle sehingga mereka bisa mendengarkan “Presentasi Israel tentang krisis Timur-Tengah”

Dukungan Starbuck kepada Yahudi atau Israel memang bukan barang baru. Starbucks dikenal membantu mengangkat perekonomian Israel dan menanamkan investasi di Israel --sebuah joint venture dengan konglomerat Israel Delek Group-- untuk membuka oulet Starbucks di Israel. Namun perusahaan kopi terkenal ini mengalami kerugian besar. Pada April 2003, Starbucks mengumumkan bahwa 6 café-nya di Israel akan ditutup dan Starbucks akan mengakhiri kemitraannya dengan Delek.

Dari Hulu sampai Hilir

Perusahaan-perusahaan seperti Starbuck, yang sebagian hasilnya digunakan untuk mendukung Israel tidaklah sedikit. Jumlahnya mungkin ratusan bahkan ribuan. Sebut saja misalnya; AOL Time Warner, Disney, Estee Lauder, Nokia, Revlon, Marks & Spencer, Selfridges dan IBM. Mereka memberikan konstribusi luar biasa pada Yahudi dan Israel.

Nestle misalnya; telah bekerjasama dengan firma Israel, Osem, untuk menjual produk-produknya di Israel, termasuk Nescafe, Perrier, Carnation, Smarties, dan KitKat. Seorang jurnalis Israel mengatakan bahwa “Hubungan bisnis ini memberi Osem kesempatan untuk melakukan distribusi ke seluruh dunia dan mengiklankan infrastruktur.” Dalam sebuah laporan terbaru bagi para investor, Osem-Nestle mengumumkan laba sebulan yang telah diraih sebanyak $7,5 juta.

Coba Cola telah lama berperan aktif untuk mendanai kejahatan Zionisme tahun 1966. Tahun 1997, Pemerintah Israel menganugerahkan Israel Trade Award kepada Cola Cola , atas dukunganya kepada Esrael.

Israel juga pernah mengumumkan keikutsertaan Coca-cola ,yang akan membangun pabrik di atas tanah milik Palestina yang dirampas oleh Israel, tepatnya di Kiryat Gat untuk pendirian pabrik Coca-cola.

Tak hanya Coca-cola. Ada pula perusahaan McDonald. Perusahaan waralaba yang juga digemari kalangan Muslim Indonesia ini dikenal banyak membantu Zionisme-Israel. CEO Mc Donald, Jack M. Greenberg, termasuk anggota Dewan Perdagangan dan Industri Amerika-Israel. Yang jelas, McDonald Corporation adalah perusahaan yang ikut menyumbang besar ekonomi dan diplomatik Israel.

Juga Nestle dan Johnson & Johnson, yang produknya banyak dipakai di Indonesia. Dua perusahaan ini pernah menerima anugerah Jubilee dari Perdana Menteri Netanyahu pada tahun 1998.

Juga perusahaan kosmetik Revlon yang barangnya banyak digunakan wanita Indonesia. Perusahaan ini juga sangat terkait dengan Yahudi yang hari ini pasukannya banyak membunuhi wanita dan anak-anak Palestina.

Jutawan Ronald Perelman pemilik perusahaan Revlon, seorang Zionis dan penyokong kuat Zionis. Ia pemegang amanah Simon Wiesenthal Center, yang menggunakan Holocaust untuk mendapatkan dukungan Zionisme dan Israel.

Beberapa perusahaan lain yang dikenal memiliki pertalian dengan Zionis-yahudi adalah produk minyak wangi Estée Lauder. Sang pemiliknya, Ronald Lauder, adalah seorang aktif Yahudi. Dia aktif di the Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations, the Jewish National Fund, the World Jewish Congress, the American Jewish Joint Distribution Committee, the Anti-Defamation League Foundation, the Jewish Theological Seminary, Brandeis University, dan the Abraham Fund. Lembaga dana ini dikenal membiayani Israel dan merampas tanah rakyat Palestina.

Pusahaan berikutnya adalah Intel. Dia dikenal pendukung kuat Israel. Perushaan AOL, sebagaian keuntungannya, 30% diperuntukkan untuk mendanai Israel. Karenanya, tahun 1998, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menganugrahinya Jubilee Award.

Data-data di atas hanya sebagaian kecil perusahaan raksasa internasional yang sangat terlibat mendukung dan mendanai Zionisme-Israel. Begitu banyaknya, boleh dikata, “dari hulu sampai ke hilir”. Termasuk diantaranya Tesco, Carrefour,. KFC & Pizza Hut, A&W dan Mark & Spancer. [kartika dan cha, dari berbagai sumber] bersambung.

1 Comments:

At 1:10 AM, Blogger Kangmastyo said...

Boleh saya copy artikel tentang boikotnya?
Terimakasih

 

Post a Comment

<< Home